Subhanallah....amazing....
Aku berhenti pada kenangan 14 tahun silam tepatnya pada saat pelantikan PMR di Pageralang beberapa kilometer dari Buntu, dan aku salah satu dari peserta pelantikan PMR kali itu. Aku mempercepat langkah menuju tenda kemah, yang pasti kalau telat dapat hukuman secara mau upacara pembukaan. Lumayan mudah untuk berjalan tergesa-gersa karena aku pakai seragam PMR, karena pakai celana panjang, kebayangkan...kalau pakai rok sekolah haduuuh pastinya ribet.
Tiba-tiba seperti tersengat ribuan lebah, tetapi pada saat itu aku rela saja di sengat ribuan lebah, karena ribuan lebah itu membentuk formasi lambang waru...oh no babe....aku tercekat tiba-tiba, tertahan langkahku seakan aku ada di depan pintu palang kereta api. Secara kereta api yang mau lewat kereta api Argo Lawu, haduuh kebayang kan kalau aku kesenggol aja, kripik tempe Banyumas kalah tipisnya... Dari arah berlawanan terlihat jelas sosok tinggi kurus dengan seragam PMR seadanya, tanpa perlengkapan lengkap, kalau di lihat dari penampilannya yang pasti dia bukan peserta kalau peserta PMR, masak sih dia rela dijadikan kambing guling pada hari pertama kita pelantikan PMR?... Gayanya super cool, tanpa ekspresi, tapi sumpah dia manis banget. Aku mempercepat langkah lagi, bukan karena takut terlambat upacara tetapi aku mau cepat-cepat lihat mahluk itu dari dekat. Ough...
Aku berdo'a semoga pelantikan PMRnya tidak cuma 3 hari, tetapi menjadi 3 bulan, biar aku selalu ada waktu mencuri pandang Mr. Cool. Aku mencoba untuk mencari kesalahan dalam bentuk apapun. Pura-pura tidak bisa menjawab setiap pertanyaan kakak pembina, memperlambat menghadiri upacara, pura-pura lupa memakai topi atau perlengkapan seragam lainnya. Setidaknya jika aku mendapat hukuman, aku mau Mr. Cool yang menghukum. Apapun hukumannya akan aku lakukan demi dia...hayyyyahhhh.
.............
Jiwa detektifku muncul tiba-tiba, aku menjadi super cerdas dalam mencari informasi apapun, mencari cerita tentang apapun asal berkaitan dengan Mr.Cool.
"Moe...Dia ulang tahunnya kapan ya?" Secara Moe kakak pembina juga, jadi dia bisa tahu
data pribadi anak-anak PMR, jadi sasaran tepat kalau mencari bocoran.
"Hah 14 maret?...cuma beda 4 hari sama aku Moe" aku teriak kegirangan, Kalau di pikir-pikir sekarang sih aneh, lha wong cuma tahu hari lahirnya beda 4 hari aja kok bahagianya kayak di cium Keanu Reeves.
"Tiap Jum'atan juga dia lewat sini" lanjut Moe memberi info yang lagi-lagi membuatku bahagianya naik ke level 7.
Secara sudah dapat bocoran dari Moe, setiap hari Jum'at aku ikut-ikutan sibuk kayak para lelaki yang sibuk menyiapkan diri untuk sholat Jum'at. Kebetulan tempat aku kost rumahnya menyatu dengan rumah Moe hanya di batasi pintu kecil yang kita bisa lewat pintu itu kapanpun kita mau. Jika adzan sudah berkumandang aku juga bergegas, seperti para laki-laki yang juga siap bergegas menuju Masjid. Aku bergegas ke rumah Moe, ku pilih tempat paling strategis mengintip Mr. cool lewat samping rumah Moe...pastinya dengan hati berdebar. Detik-detik mendebarkan huaaaaaaaaaaaa dia lewat, aku selayak fotografer handal memotret dia dengan mata hati lalu kusimpan di memori otakku, ajaib hingga hari ini pun aku masih bisa memutar slide itu. Seakan aku bisa mendengar detak jantungnya saat dia lewat samping rumah itu bedeeeeeehhh.
............
Mulai awal maret aku sedikit mengencangkan ikat pinggang, walau aroma mie ayam Pak Kasmin menggodaku. Walau aku harus puasa Silver Queen untuk bulan ini, yaaa karena setiap dapat wesel tiap bulannya aku selalu menomor satukan Silver Queen di daftar belanja bulanan. Aku juga harus menahan untuk tidak setiap hari berbelok ke warung pecel Yu Piah, yang rasanya tiada banding karena Yu Piah meracik bumbunya pasti dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku mau membeli hadiah ulang tahun untuk Mr. Cool sebuah topi bergambar Rin Tin-Tin. Untuk membelinya pun harus ke Purwokerto dulu, karena adanya di SE Purwokerto. Rasanya tidak sia-sia, karena dia mau pakai topi itu...duuh senangnya.
......
Tanggal 18 di bulan Maret 14 tahun yang lalu, aku agak terlambat masuk kelas. Secara aku merasa aahh Pak Sugiarto ini yang mengajar jam pertama mata pelajaran Bahasa Inggris yang pada semester pertama di raport nilaiku dapat 9. Bukan karena dia Pakdeku lho...
Dengan santainya aku masuk kelas, kebetulan Pak Sugiarto belum datang. Entah kenapa hari ini agak beda, hampir semua mata sekan tertuju kepadaku apa aku salah pakai baju seragam? atau apa aku yang tiba-tiba berubah menjadi cantik hari ini?...atau? belum sempat aku ber atau-atau lebih lanjut..
"Thia!..lihat ke papan tulis tuh" seru Isti. Belum sempat aku melihat ke papan tulis, Pak Sugiarto tiba-tiba mengucap salam. Riuh rendah anak-anak Takhasus kelas 1 B menjawab salam Pak Sugiarto. Aku urungkan melihat papan tulis menuju tempat duduk biasanya, paling depan sebelah kiri dekat dengan jendela kaca. Belum sempat aku mencari posisi yang nyaman untuk duduk, mataku tertuju pada tulisan yang super besar di papan tulis yang kalau dibaca berbunyi " THIA, WHY DO YOU LOVE ME?". Aku langsung bangkit dan menghapus tulisan itu tergesa-gesa, yang pasti aku takut Pakdeku lihat. Ough hadiah ulang tahunku kah?....
Gubraggg, aku hanya berfikir sesaat, aku tahu itu pasti Mr.Cool yang menulis tadi malam, karena aku sempat melihat ada debu rokok di lantai kelasku, hatiku meleleh...aku merasa tulisan di papan tulis itu sudah merupakan isyarat pasti, bahwa dia tidak tercipta untukku aih....
Love at first sight itu kata siapa ya?...lupa-lupa ingat..pokoknya love at first sight deh ceritanya..jiaaaaaaaaaaaaa